Archive for 2017
~Sistem adalah sebuah rangkaian yang saling berhubungan satu sama lain untuk tujuan tertentu.
~Berkas adalah sekumpulan data yang di simpan di penyimpanan sekunder dan memiliki nama.
~Sistem Berkas adalah suatu metode pengolahan data atau berkas didalam memori sekunder.
Karakteristik :
a. umum : tahan lama, dapat digunakan bersama, memilik ukuran.
b. khusu : dapat diciptakan dan di hapus, mempunyai nama unik.
penyimpanan sekunder bersifat non-solatile (data tidak hilang bila listrik mati)
1).Jenis-jenis Media Penyimpanan :
Pengertian adalah alat yang digunakan untuk menyimpan data atau program pada komputer
a. Primary (media penyimpanan utama) adalah memori inti dalam komputer, berbentuk array yang di susun word atau byte bersifat volatile.
contoh : RAM dan ROM.
b. Secondary (media penyimpanan sekunder) adalah memori yang terpisan atau tidak berhubungan langsung dengan CPU bersifat non-volatile.
contoh : Harddisk, Flash Disk, CD, DVD, dll.
c. Media penyimpanan Hirarki adalah acuan yang digunakan oleh perancang untuk menyetarakan kapasitas, waktu dan harga memori tiap bytenya (semakin ke bawah semakin murah).
2). magnetic tape adalah alat penyimpan data untuk berkas besar, yang diakses dan di proses secara sequesial
a. representasi data dan density (Kepadatan)
-data di rekam secara digit
- density digunakan untuk merekam data ke media tape (1600bpi dan 6250bpi)
b. parity dan error control
- teknik untuk memeriksa kesalahan data menggunakan teknik parity check (add parity/ganjil dan even parity/genap).
c. sistem block
- jumlah terkecil dari data yang dapat di transfer antara secondary memory dan primary memory pada saat akses
- ukuran block dapat mempengaruhi jumpah data yang dapat disimpan.
d. keuntungan dan keterbatasan penggunaan
- keuntungan : panjang record tidak terbatas, density data tinggi, kecepatan transfer data tinggi, volume penyimpanan data besar dan murah.
- keterbatasan : proses harus sequensial, masalah lingkungan, akses langsung terhadap record lambat.
3). Magnetic Disk : piringan bundar yang terbuat dari logam atau plastik yang d lapisi dengan bahan yang dapat dimagnetin.
a, Representasi data dan pengalamatan
~ metode silinder
~ metode sektor
b. Organisasi berkas dan metode akses
~ dilakukan sesacara sequensial , index sequensial, atau direct untuk membentuk suatu berkas
~ untuk mengambil data dapat dilakukan secara langsung menggunakan direct acces metode atau secara sequensial.
c. Keuntungan dan keterbatasan penggunaan
~ keuntungan : bersifat non-voaltile, data dapat di baca di hapus dan di tulis ulang, mudah digunakan
~ kelemahan : kaaasitasnya rendah, daya tahan dari jamur rendah
4). Optical Disk :
a. Pengertian : media penyimpanan data elektronik yang dapat di tulis dan dibaca menggunakan sinar laser bertenaga rendah.
b. Jenis-jenis optical disk
~ Compact disk (CD)
~ Digital video disk (DVD)
~ Blu ray
~ Fluorestcent multilayer disk (FM Disk)
Sistem Berkas
Parameter adalah sebuah acuan yang dapat digunakan untuk menetapkan keadaan/kondisi, maupun kadar/ ukuran tertentu.
Parameter penyimpan sekunder merupakan waktu yang dibutuhkan untuk membaca dan menulis
pada disk.
Parameter
penyimpanan sekunder, di antaranya:
1.Waktu akses acak (random
access time)
2.Rate transfer data (transfer
data rate)
PARAMETER
Pencarian Lokasi/Posisi Penyimpanan
Waktu tunda akses (access delay time) adalah waktu yang
diperlukan untuk operasi pencarian lokasi penyimpanan.
Waktu tunda akses acak ditentukan parameter berikut:
•Seek
time
•Latency
(rational latency)
Seek
Time
Waktu pergerakan head untuk mencapai track atau silinde
lokasi data.
lokasi data.
Rumusnya : S = Sc + δi
Ditentukan dengan hubungan :
Sc
+ Si
•Sc=Waktu start-up
•Si = Jarak yang dilalui
Latency
Waktu yang dibutuhkan head untuk menunggu putaran disk sehingga blok data yang dituju tepat di depan head (milisecond)
Rumusnya : r = 1/2 ((60 x 1000) / RPM )
Ditentukan dengan hubungan :
RPM=Rotation per Minutes
contoh soal :
Suatu hardisk berkecepatan putar 5000 rpm
Berapa Rotational Latency pada hardisk tersebut?
Jawab :
r = 1/2 x ((60 * 1000)/5000)
= 1/2 x (60000)/5000)
= 1/2 x 12 = 6 detik
Transfer Rate
Yaitu kecepatan transfer data dari main memory ke secondary memory atau sebaliknya.
Waktu pembacaan atau
penulisan bergantung:
•Ukuran
blok data
•Data transfer rate perangkat penyimpanan
a). fixed blocking (jumlah record dalam 1 block
Rumusnya : Bfr = B/R
Keterangan : B = Ukuran
R = Ukuran Record
b). spanned blocking (VLSB)
Rumusnya : Bfr = (B-P) / (R+P)
Keterangan : P = Ukuran pointer Block
c). unspanned blocking (VLUB)
Rumusnya : Bfr = (B-1/2 R) / (R+P)
a). fixed blocking (jumlah record dalam 1 block
Rumusnya : Bfr = B/R
Keterangan : B = Ukuran
R = Ukuran Record
b). spanned blocking (VLSB)
Rumusnya : Bfr = (B-P) / (R+P)
Keterangan : P = Ukuran pointer Block
c). unspanned blocking (VLUB)
Rumusnya : Bfr = (B-1/2 R) / (R+P)
Seek Time, Latency, Transfer Rate
Bloking
Yaitu unit data yang di
transfer.
Blokcing adalah penempatan beberapa record dalam satu
block, panjang record menentukan metode blocking
Ukuran Blok
Beberapa pertimbangan penentuan ukuran blok antara lain:
1.Ukuran block tetap menurunkan kompleksitas program
2.Ukuran block tetap untuk beragam perangkat berbeda dapat memboroskan ruang penyimpanan
3.Ukuran block dapat mempengaruhi kinerja sistem file
4.Ukuran block besar dapat mengakibatkan data yang dipindahkan banyak yang tidak diperlukan ketika hanya diperlukan satu record dan memerlukan memori yang besar
5.Ukuran block kecil berarti pembacaan berulang-ulang untuk data besar
Penempatan record-record ke blok di sebut blocking.
Penyimpanan cara ini bertujuan:
> Meningkatkan kecepatan pengambilan record saat terjadi proses.
> Menghemat tempat penyimpanan.
BLOCKING
Metode blocking ada 3, yaitu:
Fixed Blocking
Variable Length Spenned blocking
Variable Length Unspanned Blocking
Fixed Blocking
Penempatan record-record ke blok di sebut blocking.
Penyimpanan cara ini bertujuan:
Meningkatkan kecepatan pengambilan record saat terjadi proses.
Menghemat tempat penyimpanan.
Jumlah record pada suatu blok sama dengan jumlah record pada blok yang lainnya.
Keuntungan:
~ Sederhana
~ Memungkinkan pengaksesan acak
Kerugian: dapat terjadi pemborosan di tiap block
Rumusnya : Bfr = B/R.
dimana : B = ukuran Blok
R = ukuran Record
Contoh :
Ukuran Blok
1000 byte
Ukuran Record 10 byte
Ukuran Record 10 byte
Hitung : Berapa Bfr?
Jawab :
Bfr = B /R
= 1000/10
= 100 Record
= 1000/10
= 100 Record
Variable Length Spanned Bloking
Block berisi record-record dengan panjang tidak tetap.
Jika satu record tidak dapat dimuat di satu block, sebagian record disimpan di block lain.
Panjang record dapat lebih besar dari block size.
Tidak ada ruang yang terbuang karena blocking, tapi sulit untuk diimplementasikan.
Record yang berada pada 2 block memerlukan waktu yang lebih lama dalam pembacaannya.
Rumusnya:
Bfr = (B
– P) / (R + P)
Dimana: P =
Ukuran pointer block
B = Ukuran block
R = Ukuran record
Contoh soal :
Ukuran Blok = 1000 byte
Ukuran Record
= 10 byte
Ukuran Pointer
= 5
Jawab
Bfr = (1000 – 5) / (10 + 5)
= 995 /15
= 66.33
Variable Length Unspanned Bloking
Block berisi record-record dengan panjang tidak tetap.
Setiap record harus dimuat di satu block (tidak di potong-potong atau direntangkan ke block lain)
Hanya record utuh ditempatkan pada satu block
Pemborosan terjadi karena record tidak ditempatkan bagi sisa block maka record di tempatkan pada block berikutnya.
Panjang record tidak boleh lebih panjang dibanding panjang block
Rumusnya:
Bfr = (B
– 1/2 R) / (R + P)
Dimana : P =
Ukuran pointer block
B = Ukuran block
R = Ukuran record
Contoh soal :
Ukuran Blok = 1000 byte
Ukuran Record
= 10 byte
Ukuran Pointer
= 5
Bfr =
(1000 – ½ 10) / (10+5)
= 995 /15
= 66.33
Metode Blocking
•Besar ruang yang tidak digunakan untuk menyimpan data
•Diukur berdasarkan relatif terhadap record (per record) pemborosan dibagi menjadi 2 yaitu:
> Pemborosan karena GAP
Rumusnya : WG = G / Bfr
> Pemborosan karena Blok
rumusnya : WR = B
/ Bfr
•Pemborosan ini mempengaruhi pencarian/pengaksesan
Rumusnya:
•Pemborosan untuk Fixed
Blocking
W= WG + WR
•Pemborosan untuk Spanned
Bloking
W= P + (P+G) / Bfr
•Pemborosan untuk Unspanned Bloking
W= P + (½ R+G) / Bfr
Pemborosan Ruang
Konsep Transfer Rate adalah:
1.Transfer
Rate adalah kecepatan data pada saat di transfer
2.Transfer diukur dengan satuan byte/detik, Kbyte/detik atau Mbyte/detik.
3.Pada disk, transfer
rate bergantung kecepatan rotasi dan kepadatan rekaman.
Terdapat 2 pengukuran utama yang bergantung , transfer
rate , yaitu:
1.Record transfer
time (TR)
Waktu untuk transfer record dengan panjang record R.
Rumusnya : TR = R/t
2.Block
transfer
time (btt)
Waktu untuk transfer satu blok data.
Rumusnya : Btt = B/t
Perhitungan Transfer Rate
Adalah transfer rate yang memperhatikan adanya selang waktu ketika gap-gap dan area non data dilalui.
Untuk pembacaan data besar yang terdiri dari beberapa blok didefinisikan dengan Bulk transfer time ( t’ )
Rumusnya :
t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
Seperti yang terlihat dari rumus, Bulk transfer time ( t’ ) bergantung pada:
1.Efek dari gap
2.Efek dari blocking
Bulk Transfer Time
Berikut adalah Latihan soal yang telah di berikan
Latihan soal :
1). Latency ?
a). 2500rpm
b). 2000rpm
c). 7000rpm
d). 8000rpm
e). 10000rpm
2). Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik:
• Seek
time (s) = 10 ms
• Kecepatan
putar disk = 3000 rpm
• Transfer
rate (t) = 1024 byte/s
• Ukuran
blok (B) = 2048 byte
• Ukuran
record (R) = 128 byte
• Ukuran
gap (G) =
64 byte
(penyimpanan record menggunakan metode fixed blocking)
Hitung:
- Bfr
- r
- TR
- Btt
- W= G/Bfr
- t’
- Diketahui sebuah harddisk memiliki karakteristik:
- Seek time (s) = 10 ms
- Kecepatan putar disk = 6000 rpm
- Transfer rate (t) = 2048 byte/s
- Ukuran blok (B) = 2048 byte
- Ukuran record (R) = 250 byte
- Ukuran gap (G) = 256 byte
- Ukuran pointer (P) = 8 byte
hitung:
a. Bloking factor
b. Record transfer time
c. Block transfer time
d. Pemborosan ruang
a. Bulk transfer rate
Jika metode blockingnya:
- Fixed blocking
- Variabel spanned
- Variabel unspanned
Jawaban :
1). Menghitung Latency
RUMUS :
r = 1/2 ((60 x 1000) / RPM )
a). r = 1/2 ((60 x 1000) / 2500rpm )
= ½ ( 60000 / 2500 )
= ½ x 24
= 12
b). r = 1/2 ((60 x 1000) / 2000rpm )
= ½ ( 60000 / 2000 )
= ½ x 30
= 15
c). r = 1/2 ((60 x 1000) / 7000rpm )
= ½ ( 60000 / 7000 )
= ½ x 8,57
= 4,285
d). r = 1/2 ((60 x 1000) / 8000rpm )
= ½ ( 60000 / 8000 )
= ½ x 7,5
= 3,75
e). r = 1/2 ((60 x 1000) / 10000rpm )
= ½ (60000 / 10000 )
= ½ x 6
= 3
jawab :
2).
a.Bfr = B/R
= 2048 byte / 128 byte
= 16
b.r = ½ x {(60 x 1000)/ RPM}
= ½ x (60000 / 3000)
= ½ x 20 = 10
c.TR = R/t
= 128 byte / 1024 byte
= 0,125
d.Btt = B/t
= 2048 byte / 1024 byte
= 2
e.Yang W ini, Rumusnya Fixed Blocking
W = WG + WR
Maka harus di cari yang namanya WG dan WR terlebih dahulu.
WG = G / Bfr
= 64 byte / 16 byte
= 4
WR = B / Bfr
= 2048 byte / 16 byte
= 128
W = WG + WR
= 4 + 128
= 132
f.t’ = (t/2) x {(R/(R+W)}
= (1024/2) x {(128 / (128+132)}
= 512 x (128 / 260)
= 250,88
Jikalau (W)nya mengikuti soal yang di atas, maka hasil dari (t’) itu akan berbeda. check it out
t’ = (t/2) x {(R/(R+W)}
= (1024/2) x {(128 / (128+4)}
= 512 x (128/132)
= 512 x 0,96
= 491,52 <<<<< (Hasil berbeda apabila tidak mencari WG dan WR dahulu)
ma'af ya... yang nomer 3 ga di kerjakan karena ada malah dalam mengerjakan. sekali lagi, mohon ma'af, orang2 yang membaca/yang berkunjung dan para guru-guru dan dosen-dosen yang melihat blog ini. Terima Kasih... ^_^










